Entri Populer

Jumat, 30 September 2011

Journey Part 1 (Pembukaan)

Disekelilingku tampak bercahaya, kata orang itu kunang-kunang namun kuyakinkan diriku kalau itu bukan kunang-kunang melainkan pertanda kalau aku sudah begitu lapar..... aaaggghhh..... capek sekali... menghabiskan ulang tahun di kota Jakarta sendirian,... sebagai pendatang baru yang harus menetap di Jakarta,kota ini terlalu asing... aku masih sangat ingat ke Jakarta ini beberapa kali bersama orang tuaku, begitu menyenangkan dan ingin terus disini... ternyata aku masih sangat menginginkan Palembang. 

Datang kejakarta berharap bisa istirahat sebentar untuk refreshing semua error yang ada di kepala ternyata sebuah keputusan yang salah. satu hari setelah sampai, langsung di sambut gembira oleh setumpukkan pekerjaan kantor yang melelahkan. yang aku harus selesaikan secepatnya. Sebenarnya aku sangat menikmati ini, tidak ada pemikiran yang menggangu hati. semua adalah realita yang nyata yang aku harus hadapi dengan logika yang baik. 

Kemana pun aku pergi, selalu sendirian, dalam bahasa gini harinya, Lo Jablay ki.. hidup tanpa cinta yang menemani. Yang ada hanya setumpukkan kertas yang menemani kemanapun aku pergi. Masih begitu ingat perjalanan cinta yang telah aku lewati yang begitu kejam untuk ku hadapi. Ditinggalkan oleh pacar pertama tanpa ada kabar, di putuskan oleh pacar kedua karena ada lelaki lain. hahahahaha.... sungguh menyedihkan. Mengingatkan ku pada Komik Salad day.. seratus persen putus cinta. 

Namun kusadari sekarang, pekerjaan inilah yang akhirnya membawa ku pada cinta sesungguhnya. cinta yang nantinya aku banggakan. cinta yang sudah di tuliskan dari awal untukku. Untuk wanita yang jadi belahan jiwaku, untuk wanita nomor satu dalam hidup ku setelah ibu. 





Sore itu, seperti biasa, aku mengerjakan pekerjaan audit ku dikantor. tepatnya disekitar wilayah harmoni Jakarta. dilantai tiga, tidak terlalu tinggi untuk menikmati pemandangan udara, tapi yah lumayan dari pada tinggal dibawah tanah. Telfon dengan sinyal angka 1 menandakan panggilan dari lantai Kepala Kantor (Big boss). Dengan cepat ku angkat. 
"frizki, bisakah kamu ke ruangan saya sebentar" suara dari seberang telfon itu membuatku berlari dari lantai 3 menuju lantai satu, lumayan fitnes di sore hari. 

"besok kamu saya tugaskan di Palembang, karena banyak pekerjaan Audit kita disana, kamu di palembang sekitar satu bulan ya". Bos adalah raja, dan kita adalah bawahannya, wkwkwkwkw....


Baru 2 minggu dijakarta, aroma khas Bandara belum sempat hilang dari penciuman ku, dan aku harus kembali lagi ke Palembang. Seperti sudah lama aku tidak pulang. tapi kali ini berbeda. Perjalanan inilah yang mengubah hidupku sampai hari ini. sampai detik ini. Sampai kata terakhir dalam tulisan ini.


Menjalankan aktifitas seperti biasa di Palembang, kerja... kerja... Kerja... hingga suatu saat aku berselancar di dunia Maya, di salah satu jejaring sosial. Kulihat sebuah foto dan ku tanyakan dengan canda kepada temanku tentang wanita itu. mungkin setelah 3 hari aku baru mendapatkan konfirmasi mengenai wanita itu dan ku kenal ia dengan nama Feralia Eka Putri.